AMBIGU
Aku Bersedia Mendampingimu ...
Imam ku...
Di mataku kau begitu indah
Kau membuat diriku
Akan selalu memujamu
Aku pun Merasakannya
Berhenti
Gadis di Persimpangan Jalan #1
Setidaknya kau tahu, ada aku di sini
Berapa hari yang telah ku lalui untuk dapat sampai pada titik ini,
sebesar apa hambatan yang harus ku hadapi untuk ada di tempat ini,
Karena Hari Ini Tak Seindah Kemarin
Hari ini dia kembali terlihat dengan sesungging senyumnya ,
yah seperti biasa, senyumnya selalu memberi warna baru dalam pelangi hidupku.
Meski aku tahu pelangi itu bukanlah milikku dan setiap orang bebas melihat keindahannya.
Ada yang berbeda hari ini, ku tengadahkan kepala ini melihat hamparan langit yang tiada berujung.
Harus ku akui, langit hari ini tak secerah kemarin.
Warna merah bunga mawar itu pun seakan memudar.
Mungkin inilah kenyataan yang harus ku terima, takdir yang telah digoreskan dalam lembar hidupku oleh-Nya.
Tuhan mengetahui yang terbaik untuk kita dan aku masih berpegang teguh pada hal itu,
meski dia mungkin tak sepaham dengan hal itu.
Jujur, aku muak dengan semuanya.
Menafikkan rasa marah dan kecewa dengan semburat senyum yang terus merekah.
Terbuai dengan kenyamanan semu yang semestinya segera ku sudahi.
Namun aku tidak setegar itu, aku berbeda dengan dia atau mereka .
Tetap teguh dalam persembunyian yang entah kapan akan terkuak oleh waktu.
Biarlah semua berjalan sesuai dengan kehendak-Nya.
Entah kisah ini akan berujung dimana, itu adalah rahasia yang akan terus mewarnai lembaran demi lembaran hidup ini.
Setitik warna yang telah tergores kemarin tentu berbeda dengan hari ini, esok, dan hari-hari berikutnya.
Dan setiap warna memiliki arti yang sakral dalam suatu kehidupan, begitupun kehidupanku dan kehidupannya.